Selasa, 16 Desember 2008

Critically assess the claims made for cost savings and increased profitability available for e-procurement

E-procurement mempunyai beberapa pengertian, ada yang mendefinisikan e-procurement sebagai sebuah istilah dari pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian disederhanakan dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi dapat diberi peran yang lebih penting dalam proses tersebut. Tugas-tugas baru yang berhubungan dengan strategi pembelian ini meliputi manajemen kontrak kepada pemasok lama maupun baru serta penciptaan struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan sisi pemasokan/suplai. Sedangkan procurement system adalah sistem perangkat lunak untuk pembelian secara elektronik, yaitu pengadaan barang dan jasa.

Manfaat e-procurement

Dengan e-procurement proses tender jadi mudah. Semua peminat bisa dengan cepat mengisi dari manapun dan kapan pun sebelum batas penutupan tender berakhir. Bahkan, bisa jadi peserta tender datang dari “pemain baru” yang masih cari nama dan pengalaman, namun punya komitmen dan tergolong profesional. Peserta tender seperti ini biasanya pasang harga perkawanan alias cukup terjangkau. Berkemungkinan juga peserta tender datang dari luar negeri yang memiliki cabang baru di dalam negeri. Ya, semua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tender jadi mempermudah proses.

Manfaat lain dari e-procurement adalah efisiensi biaya. Hemat biaya. Peserta tender dan yang menawarkan tender tak perlu mengadakan pertemuan awal, meluangkan waktu dan energi. Tak ada lagi proposal awal, perjamuan, dan biaya lain bagi kedua belah pihak.
Manfaat ketiga, selain mempermudah proses dan hemat biaya, adalah lebih transparannya proses tender. Proses pengadaan barang dan jasa dapat dipercepat dengan layanan lelang berbasis internet ini.

Manfaat keempat, untuk mengurangi kebocoran sekaligus meningkatkan produktivitas kerja personil yang berkerja unit kerja ini. Apalagi bila e-procurement itu didisain sedemikian rupa sehingga link kepada Internal Audit dan Divisi Risk Management, maka efektivitas pengawasan internal dapat dicapai secara maksimal.

Jadi, tak ada lagi proses tender dengan proses yang sejak awal diselesaikan secara adat : dibawah meja. Karena e-Procurement akan meningkatkan efisiensi, akuntabilitas dan transparansi. Semua ini akan bisa dilakukan dengan efektif bila kita menerapkan Strategic Procurement Management, mulai dari bagaimana konteks stratejik procurement / puchasing, bagaimana pendisainan portofolio kemitraan / hubungan dengan supplier, pemeringkatan vendor, manajemen inventori, supply risk assesment hingga bagaimana pengukuran kinerja dari fungsi-fungsi rantai pemenuhan kebutuhan.

Secara umum manfaat dari e-procurement bisa dijabarkan sebagai berikut :

1. Mendapatkan Harga Pembelian Barang yang terkontrol.
2. Mempercepat Waktu Proses Pengadaan.
3. Proses pengadaan akan lebih transparan.
4. Mereduksi biaya pengadaan barang/jasa.
5. Menghemat sampai dengan 50% anggaran.
6. Memperlancar Komunikasi Buyer – Supplier.
7. Pelayanan yang baik kepada Supplier.

Keunggulan e-Procurement

§ Tidak adanya batas ruang dan waktu karena menggunakan teknologi berbasis internet.
§ Proses pengadaan barang dapat diikuti oleh pemasok secara terbuka.
§ Proses dalam setiap tahapan pengadaan akan dengan mudah diikuti / diawasi oleh seluruh stakeholder.
§ Proses akan berlangsung lebih efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.
§ Akan lebih mendorong terjadinya persaingan antar pemasok yang lebih sehat.
§ Mencegah tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

Fitur-fitur yang ditawarkan e-procurement

1. Multi Buyer
Dapat digunakan untuk suatu perusahaan beserta kantor cabang atau anak-anak perusahaannya sebagai buyer
2. Multi Supplier
Supplier yang mendaftar sebagai pemasok dapat terdiri dari satu perusahaan dan/atau beserta anak-anak perusahaan/kantor-kantor cabangnya.
3. User Profile
Jumlah user secara Software tidak terbatas hanya dibatasi oleh spesifikasi Hardware yang digunakan. Setiap user dapat memiliki user id dan password yang unique dengan otoritas yang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
4. User Interface
User Interface system aplikasi ini, secara umum harus memenuhi persyaratan: mudah digunakan, dapat meminimalkan human error dalam memasukan data, efektif dan efisien.
5. Security yang baik dan bertingkat [sesuai kebutuhan]
Tersedia berbagai macam teknik dan perangkat untuk mengamankan informasi dan data berbagai teknik kriptografi, firewall, intrusion detection system, anti virus, dll.

Rabu, 10 Desember 2008


1. E-biz channel priorities
Saat ini prioritas utama dari nestle dalam membangun jaringan e-businessnya masih terlihat sangat sedikit, dari website nestle dapat kita lihat bahwa informasi yang terkandung pada website tersebut sebagian besar diperuntukan bagi konsumennya. Website nestle Indonesia mempunyai headline “Sahabat Nestle” dimana hal tersebut adaalh salah satu bentuk CRM yang dilakukan oleh Nestle untuk memperoleh data dari konsumennya dan memberikan informasi mengenai produk mereka terhadap konsumen. Untuk kerjasama dalam bentuk B2B nestle menerapkan kerjasama dalam bentuk perjanjian yang saling mengikat kedua belah pihak. Penerapan e-business antara nestle dengan para suplliernya masih dalam lingkup yang terbatas dan menurut saya dapat lebih ditingkatkan dengan membentuk website khusus para suppliernya. Hal tersebut tentunya dapat membantu para supllier nestle untuk memperoleh informasi yang berguna seperti jumlah dan jenis produk apa yang tersedia untuk suatu daerah.

2. Organizational restucturing and capabilities
Dalam membentuk jaringan e-business yang solid sebaiknya nestle Indonesia melakukan joint venture dengan para suppliernya sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan dapat membantu nestle dalam memasarkan produk mereka melalui website suppliernya.

3. Business, service and revenue model
Bisnis model yang coba diterapkan oleh nestle sangatkah sederhana, nestle hanya menerapkan 1 department marketing dalam memasarkan produk mereka. Dalam hal ini seharusnya nestle dapat menerapkan beberapa buah department pemasaran untuk n=beberapa produk mereka sehingga hal ini akan memudahkan supplier mereka.
Nestle mempunyai beberapa supplier dalam memasarkan produknya, contohnya adalah PD Palam Jaya Abadi Indonesia yang mendistribusikan produk nestle untuk wilayah lampung utara dan menggala. Penggunaan website untuk B2B akan mempermudah supplier tersebut menperoleh informasi akan ketersediaan barang sehingga mereka dapat melakukan perencanaan untuk setiap pemesanannya.

4. Marketplace Restucturing
Issue yang penting terkait disini adalah mempertimbangkan pilihan antara disintermediation dengan reintermediation. nestle secara real (transaksi fisik) melakukan penjualannya melalui kerjasama dengan distributor / reintermediation. Selanjutkan apabila nestle akan menerapkan sistem e-commerce , maka marketplace restructuring yang mungkin dipilih adalah beberapa option berikut ini :
o Menciptakan new online intermediary strategy dengan menciptakan website baru sebagai perantara penjualan produk PT Unilever sendiri.
o Kerjasama dengan distributor yang telah memiliki website perusahaannya baik baru maupun sudah exist. Dalam hal ini perusahaan ini menjadi perantara PT Unilever dengan customernya.

5. Market & Product Development Strategies
Dalam menentukan target pasar dalam kaitannya penentuan strategi e-business yang dilakukan oleh nestle sebenarnya website nestle telah dilengkapi dengan sarana CRM yang memadai. Pada website tersebut konsumen dapat memperoleh keistimewaan dengan melakukan registrasi untuk menjadi “Sahabat nestle”. Dengan melakukan registrasi konsumen akan mengisi kuisioner yang disiapkan untuk mencari informasi mengenai preferensi dan daya beli konsumen. Hal tersebut juga juga nantinya akan berguna bagi pengembangan produk nestle dimasa yang akan datang.

6. Positioning and Differentiation Strategies
berdasarkan analisa saya terhadap differensiasi produk yang dilakukan oleh nestle, website mereka sudah menampilkan link mengenai produk – produk mereka. Hal tersebut mempermudah nestle untuk memposisikan produk mereka terhadap pesaingnya karena untuk beberapa merek nestle telah membuatkan website khusus untuk merek – merek tertentu, contohnya Nescafe. Dalam merancang strategi yang dapat mereka gunakan pada e-business, nestle dapat mengoptimalkan website mereka bukan hanya untuk melakukan riset dan promosi mengenai konsumennya namun juga sebagai sarana pemasaran produk mereka kepada suppliernya secara langsung.

Selasa, 02 Desember 2008

Website Development for Small Retailer

Ada banyak langkah yang dapat diambil untuk small retailer untuk memulai usaha secara online, langkah tersebut yang nantinya akan menentukan besarnya biaya start up dan kearah mana perusahaan akan melangkah dalam mengembangkan usahanya.

Step 1. Design the Website
Pada saat ini kita melakukan perencanaan mengenai apa yang akan kita tampilkan pada website. Sebagai perusahaan small retailer yang pastinya tidak mempunyai modal yang besar desain sebuah website sangatlah penting, desain sederhana namun konten (harga, jenis barang, dll) yang diberikan haruslah jelas dalam menggambarkan produk yang ditawarkan kepada konsumen. Pada website tersebut juga dapat menempatkan link kepada suplier untuk mempermudah kita mengontrol tingkat persediaan yang kita miliki.

Step 2. Making the Website
Pada saat ini perusahaan dapat memilih berbagai alternative yang ada dalam membuat website mereka. Beberapa alternative yang dapat diberikan dalam membuat website adalah sbb :
Membangun website dengan the-shelf shopping cart
Terdapat banyak paket yang ditawarkan oleh beberapa developer website agar perusahaan dapat membangun website yang mereka inginkan sendiri dengan biaya sesuai budget perusahaan.
Menggunakan desainer pemula/lepas untuk membuat website
Hal ini tentunya dapat menghasilkan website yang lebih baik dengan biaya yang lebih murah namun hal itu semuanya ditentukan oleh keahlian desainer tadi.
Menggunakan Tenaga proffesional untuk membuat website
Hal in tentunya akan memakan biaya yang lebih besar namun bila perusahaan mempunyai biaya untuk itu, hal tersebut akan sangat berguna bagi perusahaan di masa depan.

Step 3. How to promote the Website
Cara yang paling mudah dalam mempromosikan website dengan cara yang murah adalah dengan memasang template pada situs – situs yang telah dikenal oleh orang banyak seperti : Yahoo! Store, Excite Freetailer, Amazon zShop, dll. Hal ini tentunya akan membuat perusahaan kita terikat perjanjian dengan situs – situs tersebut namun untuk jangka waktu yang pendek cara tersebut sangat efektif untuk mempromosikan website kita.

Dari sisi manajemen perusahaan tentunya akan ada perubahan yang terjadi. Website akan membutuhkan perawatan yang ekstra dimana suatu website perlu dimaintain info, keamanan, aplikasi, dll sehingga perusahaan tersebut perlu menambah pegawai di bidang IT (bila awalnya tidak ada) atau membuat suatu divisi khusus untuk IT. Selain itu perusahaan harus dapat membedakan antara penjualan online dengan penjualan secara konvensional dimana keberadaan stock barang sangatlah penting dan harus selalu di jaga sehingga konsumen dapat terjaga tingkat kesetiaannya.

Rabu, 26 November 2008

e-busines bidang perbankan

Setiap perusahaan saat ini pasti tergoda menggunakan e-commerce dalam setiap kegiatan usahanya. Perusahaan menggunakan e-commere agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan pesaingnnya. Penerapan e-commerce pada setiap perusahaan berbeda tergantung dari bidang usaha apa yang dijalankan oleh perusahaan tersebut, ada perusahaan yang menggunakan e-commerce untuk berinteraksi dengan perusahaan mitranya. Beberapa perusahaan menggunakan sarana e-commerce untuk berinteraksi langsung terhadap kosumen akhirnya. perusahaan terseut

tau agar memiliki keunggulan kompetitif di bidang

Salah satu perusahaan yang menggunakan e-commerce dalam line bisnisnya adalah Bank Mandiri. Dari tampilan website yang dimiliki oleh Bank Mandiri dapat terlihat layanan produk yang ditawarkan kepada naabahnya. Website ini juga berfungsi sebagai portal dimana setiap nasabahnya dapat mengakses / memperoleh informasi mengenai produk perbankan terbaru yang ada di Bank Mandiri. Website Bank Mandiri menyediakan berbagai layanan perbankan mulai dari e-banking, informasi valas, alat ukur/perhitungan suku bunga, lokasi cabang, atam dan berbagai hal lainnya.


Dari segi bisnisnya maka Bank Mandiri dapat melakukan pelayanan baik kepada B2B maupun B2C. Contoh B2C dari e-commerce yang dilakukan oleh Bank Mandiri dapat kita lihat dari jasa e-banking yang ada. Jasa e-banking yang ditawarkan oleh Bank Mandiri dapat berupa transfer dana, pembayaran tagihan listrik, air, telepon, tiket pesawat, pembayaran kartu kredit dan berbagai layanan perbankan lainnya. e-banking diciptakan guna memenuhi kebutuhan nasabah yang memerlukan transaksi perbankan dimana saja dan kapan saja.

Nasabah dapat mengikut program e-banking Bank Mandiri dengan cara mendaftarkan diri melalui ATM, dari sana nasabah akan mendapatkan bukti pendaftaran dan dapat melakukan aktivasi kepada customer service yang terdapat di cabang-cabang Bank Mandiri. Nasabah kemudian akan diajarkan cara menggunakan e-banking dan mendapatkan token untuk melakukan transaksi secara online, penggunaan token dimaksudkan untuk menjaga keamanan selama nasabah melakukan transaksi secara online.

Pada pola B2B, Bank Mandiri mempunyai beberapa produk yang akan memudahkan perusahaan untuk melakukan transaksi keuangan secara cepat dan mudah. Salah satu produk perbankan yang ditawarkan adalah Cash Management dimana nantinya perusahaan nasabah akan dibantu dalam hal pengelolaan transaksi keuangannya baik dalam hal transaksi pembayaran barang, gaji pegawai (payroll) dll. Perusahaan nasabah tersebut nantinya akan terhubung secara online/terintegrasi secara langsung kepada system Bank Mandiri sehingga apabila diperlukan pemindah danaan/transaksi secara cepat maka transaksi tersebut dapat langsung dilakukan di dalam perusahaan saat itu juga tanpa harus melakukan internanrtinyamembamemnmembuang waktu terlalu lama.

Berbagai produk tersebut dibuat dalam rangka untuk mempermudah nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan baik pribadi maupun untuk kepentingan usahanya.

Selasa, 25 November 2008

Definition of Meta Service

We define a concept of Meta services which describes a way of abstracting and mapping a workflow to a service in computational Grid environments. By using Meta services, a workflow in a Grid environment could adapt various service concepts such as Grid services, Web services, and portal services without modification to the workflow. And the converted Meta services could be shared and reused by users. Furthermore, historical performance data could be included in the Meta service, making effective execution of the workflow possible.

Meta service discovery is used to find and select a service discovery mechanism by context. As multiple service discovery mechanisms (SDM) proliferate across various administrative domains, mobile devices will require a way to locate and select the appropriate mechanism according to the context of the mobile device, such as network domain, location, protocol, and application. We define meta service discovery and explain the motivation for it. We describe our results in building a meta service discovery capability on three existing DHTs and integrated into a new broadcast-oriented SDM. Finally, we analyze the sizing and distribution of DHT entries, including hash distribution of SDM entries according to a geographic population-density scheme.